Wednesday, February 20, 2008

Raja Rhizopora Membangun Benteng Alami (Hutan Mangrove)


Melanjutkan kisah sebelumnya berjudul Kerajaan Mangrove dan Raja Rhizopora kembali kita simak bagaimana Raja Rhizopora membangun Hutan Mangrove yang menjadi benteng alaminya.
Alkisah, semenjak ancaman serangan dari negeri tetangga yang diakibatkan oleh lemahnya sistem pertahanan Kerajaan Mangrove, Raja Rhizopora semakin yakin pada kekuatan benteng alaminya berupa Hutan Bakau yang luas, hijau,dan rimbun. Hampir setiap hari beliau mengunjungi benteng Hijaunya hanya sekedar untuk memeriksanya. “ Hmmm….. saya harus terus menjaga Hutan Bakau ini ! “ gumannya. “ hutan ini telah menyelamatkan masa depan rakyatku “ guman Sang Raja. Tentu saja Baginda Raja Rhizopora begitu cinta pada Hutan Bakaunya karena Hutan tersebut ditanam atas perintah Sang Dewata Agung yang wajib dijaga. Jika beliau melanggar perintahnya maka bencana yang lebih besar akan menghancurkan Kerajaan Mangrove. Tapi, ternyata Sang Raja belum tenang juga, padahal dengan Benteng Hutan Bakaunya musuh dipastikan tidak akan berani menyerang.

Disuatu malam yang hening.
“ Adinda permaisuriku… !!! “ sapa Sang Raja dengan suara lembut.
“ Iya Kanda !!! “ Ada apakah gerangan yang menggangu pikiran Kakanda. Dari tadi Kakanda Raja terlihat galau ! “. Rupanya Permaisuri Raja bisa merasakan kegelisahan Paduka Raja. “ Bagilah kegalauan kanda pada Adinda !! Adinda juga merasa sedih jika melihat Paduka seperti ini ! “
“ Adinda ….. !!!” kata Raja terhenti. Rupanya beliau sedang berpikir keras sampai-sampai tidak bisa melanjutkan perkataannya.
“ Ada apa Kanda, bicaralah…bicaralah !!! “ kata permaisuri Soneratia dengan suara serak penuh tanya. “ Jangan biarkan diri Kanda berada dalam kegalauan, rakyat sangat membutuhkan Raja yang selalu gembira penuh semangat “ ungkapnya meyakinkan Raja Rhizopora.
“ Itulah Dinda, Kanda tidak bisa membiarkan Hutan Bakau yang telah menyelamatkan kita jadi rusak oleh siapapun bahkan rakyat kita. Bukankah dari dulu kayu, akar dan semua yang ada di hutan Bakau itu disenangi oleh sipa pun ? Bukankah dulu sebagian rakyat kita pernah menjadi kaya raya dengan cara merusak Hutan Bakau, walaupun kekayaan mereka hanya sesaat ? Bukankah hutan Bakau yang ditanam oleh Kerajaan ini tumbuh subur, hijau, membentang sepanjang pantai Kerajaan, membentuk benteng kokoh, telah menyelamatkan rakyat kita. Lalu ……. Sekarang ada yang akan merusaknya !!! “ geram sang Raja berapi api. “ Saya, Raja Rhizopora tidak bisa membiarkan ini terjadi. Saya akan menjadi pelindung Hutan Bakau, bentengku demi rakyat Kerajaan Mangrove !!!”. Saking semangat dan penuh amarah, gelas kaca ditangannya menjadi pecah dan melukai tangannya.
“ Paduka…..Paduka…….!!! Kenapa seperti ini….?” Permaisuri Soneratia menjadi panik dan menangis. “ Sudahlah….. tidak apa-apa !!! “ Dibanding nanti seluruh rakyatku yang terluka dan darahnya membasahi tanah Kerajaan Mangrove !!! “ Lalu Sang Permaisuri membalut luka Sang Raja dengan kain dan tidak meneteskan darah lagi.
“Permaisuriku yang cantik…..!!!” kata Sang Raja penuh kasih sayang. “ Bagaimana menurutmu ?” tanya Raja.
“ Tentang apa Kanda ?” selidik Ratu Sonertia.
“Tentang Hutan Bakau agar tidak pernah ada yang merusaknya ! Adinda biasanya mempunyai pemikiran dan ide yang cemerlang. Bukankah penanaman kembali Hutan Bakau atas saran Adinda ?” puji Sang Raja.
“ Ah.. Kakanda Raja terlalu memuji !!!” kata Ratu Soneratia tersipu malu. Kemudian Ratu terdiam sejenak. “Kanda…..!!!” sapa Ratu Soneratia. “Adinda minta maaf tidak bisa memberi saransekarang, biarkanlah Adinda dan juga Kanda berpikir tenang, mudah-mudahan Dewata Agung memberikan petunjuknya “. Ujar Ratu Soneratia meyakinkan.”
“Baiklah Ratuku ! Mudah-mudahan Dewata Agung mendengar kegelisahan hati kita dan segera meberikan petunjuknya sebelum Hutan Bakau tersebut menjadi rusak “.
Setelah 3 hari 3 malam mereka berpikir dan berdoa, dusuatu pagi yang cerah…
“ Kanda… Kanda !!!” panggil Sang Ratu dengan wajah berbinar.
“ Ada apa Ratuku, kayaknya Adinda begitu ceia pagi ini. Apakah kita akan memiliki anak lagi ?” sapa Sang Raja setengah curiga.
“Ah.. Kanda !!!” mencubit Sang Raja. “ Kayaknya Adinda sudah menemukan jawabannya, tapi akhirnya terserah Paduka Mulia yang memutuskan.
“Apa itu, cepat katakan!!!” paduka penuh harap.
“Paduka….Hutan Bakau yang ada di sepanjang pantai Kerajaan Mangrove ini, yang menjadi benteng bagi kita, kan juga bagian dari Kerajaan ini”. Ungkapnya.
“Iya benar itu, pasti !”ujar Raja memastikan. “Memangnya ada apa?” Raja penuh tanya.
“Kenapa kita tidak ganti saja Hutan Bakau itu dengan nama Hutan Mangrove seperti nama Kerajaan ini. Dengan demikian rakyat atau siapa pun tidak akan berani mengganggu Hutan Bakau tersebut karena sama saja merusak Kerajaan Mangrove. Tapi Paduka, ini hanya saran hamba, sebaiknya juga Paduka meminta saran ke pembesar-pembesar istana terutama Adipati Avicenia”.
“Hmmmmm…… saran Adinda menarik juga!” ujar Raja Rhizopora sambil terus berpikir.
“Pengawal….!!!”panggil Sang Raja.
“Hamba Paduka !” pegawal langsung bergegas.
“Segera panggilkan Panglima Adipati Avicenia kesini !” perintah Raja.
“Titah Paduka segera dilaksanakan !” kata pengawal sambil berlalu.
Kemudian beberapa saat kemudian datanglah Adipati Avicenia yang berjalan dengan tegap dan gagah.
“Hormat hamba Paduka ! Ada apakah Paduka memanggil hamba ?” ujar Adpati penuh hormat.
“Begini…..!” lalu Raja Rhizopora menjelaskan permasalahannya dan saran yang disampaikan Ratu Soneratia.
“Bagus paduka, saya setuju saran Paduka Raja. Karena Hutan Mangrove itu menjadi milik Kerajaan maka sebaiknya kerajaanmemberi memberi tanda batas di Hutan Mangrove kita sehingga rakyat kita dan penduduk Kerajaan seberang tidak ada yang beranimemasuki dan merusak benteng pertahanan kita !” kata Adipati Avicenia menambahkan.
“Ya… ya …. Ya…!” guman Sang Raja sambil berpikir.
“Paduka !” ujar adipati.
“Ada apa ? Apakah Adipati punya saran lain ?” tanya Raja.
“ Hamba juga menyarankan agar pohon-pohonan yang ada di Hutan Mangrove kita diganti dengan nama Paduk Raja dan Ratu. Karena dengan merusak pohon-pohon tersebut berarti merusak diri padukaRaja dan Ratu” Adipati Avicenia menjelaskan.
“Usul menarik ! Bukan hanya saya dan Ratuku, tapi nama Adipati Avicenia sebagai Panglimaku yang gagah berani harus diabadikan juga. Dan …… !” Sang Raja terhenti.
“Ada apa baginda ?” tanya Ratu.
“Anak kita satu-satunya ! Pangeran Bruguera ! Dia menjadi inspirasi bagiku untuk membangun Kerajan ini dan waktu mempertahankannya dari serangan musuh” kata Raja menerawang ke awang-awang.
Disuatu masa nanti, setiap orang yang berjasa besar pada Kerjaan, namanya diabadikan sebagai nama pohon di Hutan Mangrove seperti Terminalia Catapa, Cocos, Baringtonia, Ceriops, Casuarina. Nama-nama itu adalah para pembesar dan pahlawan Kerajaan Mangrove.
“Baiklah…! Kalau begitu kumpulkan seluruh pembesar Kerajaan untuk menyampaikan rencana ini. Bagaimanapun kita harus mendengarkan pendapat mereka !” kata Sang Raja memerintahkan.
Akhirnya dengan suara bulat dalam sidang resmi Kerajaan, seluruh hadirin menerima semua yang disampaikan Sang Raja dan rakyat harus mentaatinya. Akhirnya rakyat Kerajaan Mangrove pun telah menjadikan Hutan Mangrove sebagai Hutan larangan sehingga Hutan Mangrove tetap lestari. Tapi Raja Rhizopora sadar, bahwa Hutan Mangrove pasti bisa memberikan dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Maka dari itu, sang Raja juga memberi kesempatan rakyatnya untuk memungut hasil bumi di Hutan Mangrove. Rakyat diperbolehkan mencari kayu bakar, menangkap ikan, mengambil daun mangrove untuk pakan ternak, membuat penyamak kulit dari kulit bakau. Bahkan buahnya dijadikan sumber makanan dan manisan, dan ternyata bisa juga dijadkan obat tradisionalyang mujarab. Tapi tentunya Kerajaan membatasi jumlahnya agar Hutan Mangrove tetap lestari.
Raja Rhizopora juga dikenal sebagai penguasa yang adil dan bijaksana. Semua rakyatnya diberi kesempatan untuk memungut hasil bumi di Hutan Mangrove tanpa ada yang lebih atau kurang. Akhirnya kesejahteraan rakyat dari hutan Mangrove bisa terpenuhi. Hasil perikanan yang terus meningkat dan tentunya kemanan Kerajaan yang terus terjaga menjadi Kerjaan Mangrove sebagai Kerajaan yang aman sentosa..
Tapi rupanya masih ada juga rakyat yang memungut hasil Hutan Mangrove secara berlebihan dan serakah. Karena melanggar aturan dan bisa merusak Hutan Mangrove, mereka diberi hukuman yang berat agar tidak mengulanginya. Mereka ini dikenal dengan sebutan “Perambah Jahat”. Nantinya mereka ini dimanfatkan menjadi kaki tangan musuh Kerajaan Mangrove untuk menghancurkan Kerajaan yang kuat tersebut.
Di seberang lautan sana, musuh bebuyutan Raja Rhizopora terus mengintai dan memata-matai Kerajaan Mangrove. Dia dikenal sebagai penjahat yang bengis, kejam, sombong, kotor, licik dan bau karena takut sama air. Dia menjadi buronan No. 1 Kerajaan Mangrove. Penjahat ini dikenal dengan sebutan “Borokokok Ilegal Log Ing “ Dia sangat bernafsu menguasai Kerajaan ini karena kekayaannya yang berlimpah ruah dan yang terpenting adalah Borokokoko Ilegal Log Ing sangat terpesona dengan kecantikan Permaisuri Raja.
Penjahat Borokok Ilegal Log Ing tahu bahwa sumber kekuatan Kerajaan Mangrove adalah benteng alaminya yaitu Hutan Mangrove.
“Raja Rhiz….!” Panggilannya bagi Raja Rhizopora.
“ Kamu orang akan merasakan kehancuran. Saya akan merusak dan menghancurkan Hutan Mangrovemu” kata Borokokok Ilegal Log Ing penuh kebencian.
Mengetahui siasat busuk penjahat Borokokok Ilegal Log Ing ini, Raja Rhizopora menjadi geram dan marah. Dia lalu mempersiapkan Pasukan Khusus untuk menjaga dan patroli dibenteng alaminya Hutan Mangrove. Pasukan khusus itu diambil dari Pasukan Bhayangkara Kerajaan dan merupakan Pasukan ke 6 dari struktur Pasukan Bhayangkara dengan kode operasi M. Dalam struktur Pasukan Bhayangkara dibagi menjadi beberapa fungsi sesuai tugasnya yaitu kode operasi RK = Rakyat Kota, RD = Rakyat Desa, P = Pasar, LK = Lingkungan Kerajaan, I = Infanteri, K = Kuda. Dan untuk menjaga Hutan Mangrove diberi nama Polhut M = Polisi Hutan Mangrove yang bertugas menjaga Hutan Mangrove dari kerusakan dan pemanfatan yang berlebiahn sehingga benteng alami tersebut tetap lestari.
Bagaimanakah siasat Sang Raja ? Apa yang dilakukannya terhadap Penjahat Borokokok Ilegal Log Ing,? Bagaimana pula tindak tanduk penjahat Borokokok Ilegal Log Ing memuluskan niat jahatnya menguasai Kerjaan Mangrove ? Kita nantikan di episode berikurnya !



1 comment:

Anonymous said...

Hello. This post is likeable, and your blog is very interesting, congratulations :-). I will add in my blogroll =). If possible gives a last there on my blog, it is about the Celular, I hope you enjoy. The address is http://telefone-celular-brasil.blogspot.com. A hug.