Puisi ini saya buat sebagai puisi pengiring dalam gelaran Teater LABA-LABA HITAM pada Acara Penutupan Temu Akrab 2005 di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Bogor di Kampus Cikaret, Bogor
Saban hari, disenja temaram; Ditengah keramaian yang sepi; Hanya terdengar detak jantung dan aliran darah yang mengalir; Semua mata melotot pada sebuah waktu yang asing
Seluruh bibir terkatup oleh pandangan yang awas; Melintas dalam setiap benak insan yang waras
Apa itu ? Mengapa begitu ? Mengapa begini ? Bagaimana ! Siapa dia ? Kapan dia hadir ?
Banyak pertanyaan terbebani pada satu obyek; Banyak jawaban keluar pada satu masalah
Haaa…….!!!!!!
Emosi meledak dalam ruang gelap; Menggema menembus dinding-dinding kokoh, membawa nafsu amarah yang kosong; Apa canda gelap disunyi kehampaan ini; Gejolak birahi singgah nan jauh tak bertujuan; Apa alasan diri salahkan jasad tak berdosa
Haaa……!!!!
Berujar sederhana penuh makna; Mencari persinggahan tempat mengadu; Memecah kebekuan waktu yang diam; Membawa misteri untuk dijawab; Tragedi jiwa meracuni bumi
Haaa……!!!!!!
Kata itu masalah untuk dijawab; Kata itu jawaban untuk masalah; Terangkum dalam bait-bait pembuka hati; Gambaran jiwa yang gundah; Lukisan impian yang hilang
Dan di sudut ruangan mengintip sepasang mata tajam; Menangkap setiap masalah yang hadir
Bergerak turun pada gerak yang kaku; Menjaring butir-butir kenangan yang melayang
Dongeng indah hanyalah impian; Kenyataan yang sirna di balik nafsu; Dalam Istana Laba – Laba Hitam
AD-din
Monday, July 28, 2008
Laba - Laba Hitam
Diposting oleh Hamiudin di 6:29 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment